MATA UANG EURO MENGHANCURKAN EKONOMI NEGARA-NEGARA DI EROPA

Sejak diberlakukannya satu matang uang untuk negara-negara Eropa minus Inggris dan beberapa Negara Scandinavia, kondisi ekonomi setiap negara yang menggunakan mata uang tersebut untuk jenis transaksi, mengalami kemunduran besar. Mulai dari pertumbuhan ekonomi, Investasi maupun asset negara. Hanya dalam tempo 11 tahun diberlakukan, beberapa negara di Eropa yang menggunakan Euro nyaris bangkrut.

Pembentukan satu mata uang untuk Uni Eropa bertujuan mempersatukan seluruh kerajaan yang ada disana, mereka berencana setelah mata uang dijadikan satu (Euro), langkah selanjutnya adalah menjadikan seluruh kerajaan Eropa satu, untuk menciptakan satu kekuatan besar dengan nama Uni Eropa. Namun langkah untuk mempersatukan mata uang lebih dulu, kini menghadapi masalah besar, banyak kerajaan yang tidak mampu untuk bertahan karena ekonomi mereka merosot total, dan rakyat semakin sulit untuk bertahan hidup, sehingga multi krisis melanda negara mereka.

Penentuan nominal Euro pada awal adalah sama dengan mata uang dollar yakni 1:1, tahun pertama euro masih 0.75 cents dibanding dengan satu dollar, seiring dengan berjalannya waktu, mata uang Euro mulai beranjak naik pada posisi 1:1 hingga berbalik menjadi 1.45 dibanding dengan $, kenaikan drastis Euro ini membuat investasi dari luar maupun minat orang asing untuk berkunjung ke Eropa menurun drastis, bahkan mencapai titik terendah dalam 10 tahun belakangan ini. Italia, Prancis, Spanyol maupun Belanda sudah merasakan pahitnya dalam menggunakan mata uang Euro, sebagai negara tempat wisata pada musim panas, turis asing hampir-hampir tidak pernah nongol lagi disana, sebab sebelum Euro diberlakukan, minat masyarakat Asing, khususnya AS sangat tinggi untuk berlibur serta mengunjungi tanah leluhur mereka ke Eropa, tarif tiket pesawat maupun hotel sebelum tahun 2000 sangat murah membuat orang AS senang mengunjungi Eropa, namun setelah Euro diberlakukan pada tahun 1999, harga hotel maupun biaya makan menjulang tinggi, sejak itu travel ke Eropa hilang dari benak wisatawan AS.

Kini banyak Negara Uni Eropa memangkas jaminan sosial bagi masyarakat mereka, membuat penduduk mereka merantau keberbagai negara karena kesulitan hidup , khususnya ke AS, banyak tenaga kerja dari Eropa membanjiri AS saat ini, dengan berbagai jenis pekerjaan mereka lakukan untuk menyambung hidup baik legal maupun illegal, Warga Swedia misalnya membuka Swedish massage, dan menjamur sekarang ini khususnya di New York dan Florida, orang Norwegia terjun menjadi tukang kayu dan Belanda menjadi tukang roti.

Imbas dari Euro ini juga membuat harga makanan di Eropa sangat mahal, untuk sarapan pagi sekelas Burger saja kita harus mengeluarkan minimal 5 Euro, dan bila anda ingin meminta extra saus tomat anda akan diminta bayar 50 cents, bandingkan di Jakarta atau Amerika saus tomat maupun chile gratis diberikan sampai anda mules, kenapa demikian? Hal ini terjadi karena Jerman, Prancis dan Belanda tidak berhasil dalam menciptakan kesejahteraan bagi warganya lewat Euro malahan membuat mereka susah dan hidup kembali dibawa garis kemiskinan, Euro gagal total dan mereka harus menata ulang kembali mata uang masing-masing, sesuai dengan kemampuan Negaranya. Selamat tinggal Euro, demikian kalimat yang diucapkan Jan van Buren tukang roti di Bake and Shope Dutches Dinner di 34 Street dan 7 Avenue New York.

Sumber : kompasiana.com
Post : 30 Okt 2011



0 comments:

Post a Comment